Electronic
Data Interchange
Sejarah EDI
Pada
tahun 1964, seorang manajer penjualan yang bekerja di American Hospital Supply
Company (AHSC) menciptakan sebuah sistem untuk menangani masalah inventoris
dalam sebuah rumah sakit lokal di Amerika Serikat. Manajer penjualan itu
memberikan sejumlah kumpulan kartu berlubang (punched card) kepada rumah
sakit lokal tersebut. Setiap buah punched card merepresentasikan
tiap pembelian barang dari AHSC, kemudian punched card ini
dimasukkan ke dalam sebuah kotak persediaan untuk mengindikasikan kapan barang
tertentu harus dipesan lagi. Di waktu yang bersamaan, punched card–punched
card itu dikumpulkan dan dimasukkan ke dalam card reader yang
disediakan untuk para pelanggan. Data dikirim melalui saluran telepon standar
ke sebuah kunci mesin punch (keypunch) di AHSC, dimana set punched
card–punched cardyang identik diduplikasi. Pemenuhan pesanan
kemudian dikerjakan secara biasa.
Pertukaran
data elektronik ini ternyata meningkatkan keakuratan dan efisiensi dalam
pemesanan persediaan-persediaan pada banyak rumah sakit di Amerika Serikat.
Ketidakakuratan pemesanan berkurang, waktu pengiriman menjadi lebih cepat, dan
permasalahan kekurangan inventori pun dapat diatasi dalam rumah sakit-rumah
sakit tersebut. Dalam beberapa tahun ke depan, EDI yang sebelumnya hanya berbasis
sistem one-to-one seperti yang pertama kali digunakkan oleh
AHSC, kemudian berkembang menjadi pasar-pasar elektronik baru yang berisi
komunitas-komunitas industri pelanggan, pemasok, penghasil, dan fasilitator
jaringan. EDI kemudian menjadi suatu nilai penting dalam kemitraan perdagangan.
Pengertian EDI
EDI (Electronic
Data Interchange) adalah proses transfer data yang terstruktur, dalam
format standar yang disetujui, dari satu sistem komputer ke sistem komputer
lainnya, dalam bentuk elektronik. EDI sangat bergantung kepada pengembangan
format standar untuk dokumen-dokumen bisnis seperti faktur, pesanan pembelian,
dan surat tanda terima. Harus ada persetujuan dari pelaku-pelaku bisnis yang
terkait dan pengakuan di tingkat nasional maupun internasional untuk dapat
menggunakan format-format standar ini dan mentransmisikan data secara
elektronik.
Komponen
Dasar EDI
§
Hub
(pihak yang memberikan perintah)
§
Spoke
(pihak yang menerima perintah)
§
Computer
(sebagai electronic hardware)
§
Electronic
software
Tujuan utama
Tujuan utama dari pemakaian teknologi EDI,
sebenarnya adalah agar teknologi ini dapat membantu para pelaku bisnis
mengkomunikasikan dokumennya dengan pihak lain lebih cepat, akurat dan lebih
efisien karena sifatnya yang pitapat mengeliminir kesalahan yang diakibatkan
proses re-entry dan dapat mengurangi pemakaian kertas, komunikasi dan
biaya-biaya lain yang timbul pada metode konvensional sehingga diharapkan dapat
menekan biaya-biaya yang tidak diperlukan dan diharapkan dapat meningkatkan
laba kepada pemakainya. Apabila proses tersebut terpenuhi, otomatis proses
bisnis internal perusahaan tersebut akan menjadi lebih baik, terencana dan pada
akhirnya hubungan bisnis dengan pihak lain-pun akan dapat lebih baik juga
Keuntungan
dalam menggunakan EDI adalah waktu pemesanan yang singkat, mengurangi biaya,
mengurangi kesalahan, memperoleh respon yang cepat, pengiriman faktur yang
cepat dan akurat serta pembayaran dapat dilakukan.
Cara Kerja EDI
Pada
dasarnya EDI terdiri dari tiga komponen utama, yakni:
§
Pesan Standar
Pada
dasarnya berisikan teks (text) yang memuat informasi dan rule sebagai
penterjemah dari satu atau lebih dokumen bisnis. Contoh dari pesan standart
adalah Uniform Communication Standar (UCM) yang mendefinisikan lebih kurang 15
tipe dokumen elektronik diantaranya; purchase order, promotion announcement,
price change, invoice, dll. Sedangkan rule dalam EDI lazimnya bekerja dalam
bentuk kelompok. Sekumpulan rules untuk memformat sebuah dokumen elektronik
disebut transaction set.
§
Perangkat Lunak EDI (EDI Converter)
Berfungsi
sebagai sebagai penterjemah dari pesan standar EDI ke dalam internal file
format perusahaan penerima. Perangkat lunak EDI harus terintegrasi dengan
aplikasi bisnis yang dipakai.
§
Komunikasi
Komunikasi
dalam EDI tentu sangat berbeda dengan komunikasi yang kita bersifat
konvensional. Hal ini disebabkan komunikasi di EDI dilakukan melalui antar
mesin (komputer), sehingga diperlukan infrastruktur komunikasi. Bentuk
komunikasi infrastruktur yang mula-mula berkembang adalah transaksi berbentuk
point-to-point, yakni hubungan langsung dari dua perusahaan yang bertransaksi.
Dalam point-to-point di EDI perusahaan yang bertransaksi memerlukan: (1)
menggunakan protokol komunikasi yang sama, (2) mempunyai kecepatan.
Keuntungan EDI
Dalam
bidang logistik, EDI digunakan dengan tiga tujuan utama yaitu untuk
meningkatkan layanan pelanggan, untuk meningkatkan efisiensi logistik dan untuk
memperbaiki operasi logistik. Di bawah ini diberikan daftar potensi
keuntungan-keuntungan secara umum yang boleh diharapkan dengan menggunakan
teknologi EDI, khususnya dalam memperbaiki operasi logistik.
§
Penghematan
waktu. Pada dasarnya EDI menggantikan transaksi yang menggunakan kertas menjadi
transaksi berbasis elektronik. Hal ini telah menghemat waktu yang tadinya
dialokasikan untuk menulis, mencetak, dan pengiriman melalui jasa pos.
§
Penghematan
biaya. Biaya untuk membayar peralatan, prangko, jasa pos, pegawai dan petugas
dapat dikurangi karena sistem EDI telah menyederhanakan semua ini ke dalam
sebuah urutan yang sistematis dan otomatis.
§
Minimalisasi
kesalahan. Kesalahan yang sering terjadi dalam pekerjaan manual biasa terjadi
karena bekerja menggunakan kertas dilakukan oleh manusia, sedangkan sistem EDI
adalah sistem yang berbasis komputer sehingga kesalahan dalam proses pertukaran
informasi dapat dikurangi oleh kalkulasi komputer.
§
Respon
yang cepat. Cara pemesanan tradisional yang menggunakan kertas membutuhkan
waktu berhari-hari untuk dokumen-dokumen transaksi mencapai tujuan
pengirimannya. Waktu dalam penungguan ini sebenarnya mempunyai nilai yang cukup
berarti bagi para pelaku bisnis. Sistem EDI yang menggunakan bentuk elektronik
dalam proses pengiriman dapat dalam sekejap mengirimkan dokumen-dokumen
transaksi kepada para pelaku bisnis sehingga mereka mempunyai waktu yang lebih
banyak untuk menentukan manuver-manuver bisnis.
§
Aliran
kas. Siklus dalam perdagangan menjadi lebih cepat seiring mempercepatnya proses
pesanan dan pengiriman yang juga memengaruhi kecepatan pembayaran. Bertambah
cepatnya pembayaran akan berdampak pada meningkatnya arus kas.
§
Peluang
dalam bisnis. Jumlah pelanggan meningkat dan mereka biasanya hanya akan
berbisnis dengan pemasok yang menggunakan EDI. Persaingan pun meningkat dalam
memulai bisnis baru karena adanya penggunaan EDI. Industri supermarket dan
perakit kendaraan merupakan contoh bisnis yang banyak menggunakan EDI dalam
kemitraannya.
Kelemahan EDI
§
Ketergantungan
tinggi pada partisipasi mitra dagang
§
Mahal
bagi perusahaan kecil
§
Sulit
untuk menyetujui standar yang akan digunakan
§
Kendala
teknis, yaitu yang berhubungan dengan pentransferan data lewat komputer,
fasilitas telepon dan biaya untuk pengadaan perangkat komputer.
Tingkat penerapan EDI di Indonesia
Kita
tidak dapat membantah bahwa salah satu dampak dari liberalisasi adalah semakin
terintegrasi perekonomian negara kita dengan perekonomian global. Liberalisasi
perdagangan yang disepakati melalui APEC, juga GATT, akan menuntut kita untuk
selalu bersaing dengan pelaku-pelaku ekonomi dari negara lain. Untuk bisa
menempatkan diri dalam tatanan ekonomi dunia, mau tidak mau kita harus
meningkatkan efisiensi pelaku bisnis sebagaimana pelaku bisnis di negara lain.
BIOINFORMATIKA
APA ITU
BIOINFORMATIKA?
Bioinformatika,
sesuai dengan asal katanya yaitu “bio” dan “informatika”, adalah gabungan
antara ilmu biologi dan ilmu teknik informasi (TI). Pada umumnya,
Bioinformatika didefenisikan sebagai aplikasi dari alat komputasi dan analisa
untuk menangkap dan menginterpretasikan data-data biologi. Ilmu ini merupakan
ilmu baru yang yang merangkup berbagai disiplin ilmu termasuk ilmu komputer,
matematika dan fisika, biologi, dan ilmu kedokteran, dimana kesemuanya saling
menunjang dan saling bermanfaat satu sama lainnya.
Istilah
bioinformatics mulai dikemukakan pada pertengahan era 1980-an untuk mengacu
pada penerapan komputer dalam biologi. Namun demikian, penerapan bidang-bidang
dalam bioinformatika (seperti pembuatan basis data dan pengembangan algoritma
untuk analisis sekuens biologis) sudah dilakukan sejak tahun 1960-an.
Ilmu
bioinformatika lahir atas insiatif para ahli ilmu komputer berdasarkan
artificial intelligence. Mereka berpikir bahwa semua gejala yang ada di alam
ini bisa diuat secara artificial melalui simulasi dari gejala-gejala tersebut.
Untuk mewujudkan hal ini diperlukan data-data yang yang menjadi kunci penentu
tindak-tanduk gejala alam tersebut, yaitu gen yang meliputi DNA atau RNA.
Bioinformatika ini penting untuk manajemen data-data dari dunia biologi dan
kedokteran modern. Perangkat utama Bioinformatika adalah program software dan
didukung oleh kesediaan internet
Perkembangan
teknologi DNA rekombinan memainkan peranan penting dalam lahirnya
bioinformatika. Teknologi DNA rekombinan memunculkan suatu pengetahuan baru
dalam rekayasa genetika organisme yang dikenala bioteknologi. Perkembangan
bioteknologi dari bioteknologi tradisional ke bioteknologi modren salah satunya
ditandainya dengan kemampuan manusia dalam melakukan analisis DNA organisme,
sekuensing DNA dan manipulasi DNA.
Sekuensing
DNA satu organisme, misalnya suatu virus memiliki kurang lebih 5.000 nukleotida
atau molekul DNA atau sekitar 11 gen, yang telah berhasil dibaca secara
menyeluruh pada tahun 1977. Kemudia Sekuen seluruh DNA manusia terdiri dari 3
milyar nukleotida yang menyusun 100.000 gen dapat dipetakan dalam waktu 3
tahun, walaupun semua ini belum terlalu lengkap. Saat ini terdapat milyaran
data nukleotida yang tersimpan dalam database DNA, GenBank di AS yang didirikan
tahun 1982. Bioinformatika (bahasa Inggris: bioinformatics) adalah ilmu yang
mempelajari penerapan teknik komputasional untuk mengelola dan menganalisis
informasi biologis. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode matematika,
statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah biologis, terutama
dengan menggunakan sekuens DNA dan asam amino serta informasi yang berkaitan
dengannya. Contoh topik utama bidang ini meliputi basis data untuk mengelola
informasi biologis, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi
struktur untuk meramalkan bentuk struktur protein maupun struktur sekunder RNA,
analisis filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatika
ialah ilmu yang mempelajari penerapan teknik komputasi untuk mengelola dan
menganalisis informasi hayati. Bidang ini mencakup penerapan metode-metode
matematika, statistika, dan informatika untuk memecahkan masalah-masalah
biologi, terutama yang terkait dengan penggunaan sekuens DNAdan asam amino.
Contoh topik utama bidang ini meliputi pangkalan data untuk mengelola informasi
hayati, penyejajaran sekuens (sequence alignment), prediksi struktur untuk
meramalkan struktur protein atau pun struktur sekunder RNA, analisis
filogenetik, dan analisis ekspresi gen.
Bioinformatika
pertama kali dikemukakan pada pertengahan 1980an untuk mengacu kepada penerapan
ilmu komputer dalam bidang biologi. Meskipun demikian, penerapan bidang-bidang
dalam bioinformatika seperti pembuatan pangkalan data dan pengembangan
algoritma untuk analisis sekuens biologi telah dilakukan sejak tahun 1960an.
Kemajuan
teknik biologi molekuler dalam mengungkap sekuens biologi protein (sejak awal
1950an) dan asam nukleat (sejak 1960an) mengawali perkembangan pangkalan data
dan teknik analisis sekuens biologi. Pangkalan data sekuens protein mulai
dikembangkan pada tahun 1960an di Amerika Serikat, sementara pangkalan data
sekuens DNA dikembangkan pada akhir 1970an di Amerika Serikat dan Jerman pada
Laboratorium Biologi Molekuler Eropa (European Molecular Biology Laboratory).
Penemuan
teknik sekuensing DNA yang lebih cepat pada pertengahan 1970an menjadi landasan
terjadinya ledakan jumlah sekuens DNA yang dapat diungkapkan pada 1980an dan
1990an. Hal ini menjadi salah satu pembuka jalan bagi proyek-proyek
pengungkapan genom, yang meningkatkan kebutuhan akan pengelolaan dan analisis
sekuens, dan pada akhirnya menyebabkan lahirnya bioinformatika.
Perkembangan
jaringan internet juga mendukung berkembangnya bioinformatika. Pangkalan data
bioinformatika yang terhubungkan melalui internet memudahkan ilmuwan dalam
mengumpulkan hasil sekuensing ke dalam pangkalan data tersebut serta memperoleh
sekuens biologi sebagai bahan analisis. Selain itu, penyebaranprogram-program
aplikasi bioinformatika melalui internet memudahkan ilmuwan dalam mengakses
program-program tersebut dan kemudian memudahkan pengembangannya.
Bidang-bidang
terkait bioinformatika
Biophysics
Biologi
molekul sendiri merupakan pengembangan yang lahir dari biophysics. Biophysics
adalah sebuah bidang yang mengaplikasikan teknik- teknik dari ilmu Fisika untuk
memahami struktur dan fungsi biologi (British Biophysical Society). Sesuai
dengan definisi tersebut, bidang ini merupakan suatu bidang yang luas. Namun
secara langsung disiplin ilmu ini terkait dengan Bioinformatika karena
penggunaan teknik-teknik dari ilmu Fisika untuk memahami struktur.
Computational Biology
Computational
biology merupakan bagian dari Bioinformatika (dalam arti yang paling luas) yang
paling dekat dengan bidang Biologi umum klasik. Fokus dari computational
biology adalah gerak evolusi, populasi, dan biologi teoritis daripada biomedis
dalam molekul dan sel. Tak dapat dielakkan bahwa Biologi Molekul cukup penting
dalam computational biology, namun itu bukanlah inti dari disiplin ilmu ini.
Pada penerapan computational biology, model-model statistika untuk fenomena
biologi lebih disukai dipakai dibandingkan dengan model sebenarnya. Dalam
beberapa hal cara tersebut cukup baik mengingat pada kasus tertentu eksperimen
langsung pada fenomena biologi cukup sulit. Tidak semua dari computational
biology merupakan Bioinformatika, seperti contohnya Model Matematika bukan
merupakan Bioinformatika, bahkan meskipun dikaitkan dengan masalah biologi.
Medical Informatics
Medical
informatics lebih memperhatikan struktur dan algoritma untuk pengolahan data
medis, dibandingkan dengan data itu sendiri. Disiplin ilmu ini, untuk alasan
praktis, kemungkinan besar berkaitan dengan data-data yang didapatkan pada
level biologi yang lebih “rumit” – yaitu informasi dari sistem-sistem super
selular, tepat pada level populasi— di mana sebagian besar dari Bioinformatika
lebih memperhatikan informasi dari sistem dan struktur biomolekul dan selular.
Cheminformatics
Cheminformatics
adalah kombinasi dari sintesis kimia, penyaringan biologis, dan pendekatan
data-mining yang digunakan untuk penemuan dan pengembangan obat (Cambridge
HealthechInstitute’s Sixth Annual Cheminformatics conference). Pengertian
disiplin ilmu yang disebutkan diatas lebih merupakan identifikasi dari salah
satu aktivitas yang paling populer dibandingkan dengan berbagai bidang studi
yang mungkin ada di bawah bidang ini. Salah satu contoh penemuan obat yang
paling sukses sepanjang sejarah adalah penisilin, dapat menggambarkan cara
untuk menemukan dan mengembangkan obat-obatan hingga sekarang meskipun terlihat
aneh. Cara untuk menemukan dan mengembangkan obat adalah hasil dari kesempatan,
observasi, dan banyak proses kimia yang intensif dan lambat. Sampai beberapa
waktu yang lalu, desain obat dianggap harus selalu menggunakan kerja yang
intensif, proses ujidan gagal (trial-error process). Ruang lingkup pembelajaran
dari cheminformatics ini sangat luas. Contoh bidang minatnya antara lain:
Synthesis Planning, Reaction and Structure Retrieval, 3-D Structure
Retrieval,Modelling, Computational Chemistry, Visualisation Tools and
Utilities.
Genomics
Genomics
adalah bidang ilmu yang ada sebelum selesainya sekuen genom, kecuali dalam
bentuk yang paling kasar. Genomics adalah setiap usaha untuk menganalisa atau
membandingkan seluruh komplemen genetik dari satu spesies atau lebih. Secara
logis tentu saja mungkin untuk membandingkan genom-genom dengan membandingkan
kurang lebih suatu himpunan bagian dari gen di dalam genom.
Proteomics
Istilah
proteomics pertama kali digunakan untuk menggambarkan himpunan dari
protein-protein yang tersusun (encoded) oleh genom. Ilmu yang mempelajari
proteome, yang disebut proteomics, pada saat ini tidak hanya memperhatikan
semua protein di dalam sel yang diberikan, tetapi juga himpunan dari semua
bentuk isoform dan modifikasi dari semua protein,interaksi diantaranya,
deskripsi struktural dari protein-protein dan kompleks-kompleks ordetingkat
tinggi dari protein. Mengkarakterisasi sebanyak puluhan ribu protein-protein
yang dinyatakan dalam sebuah tipesel yang diberikan pada waktu tertentu– apakah
untuk mengukur berat molekul atau nilai-nilaiisoelektrik protein-protein
tersebut– melibatkan tempat penyimpanan dan perbandingan daridata yang memiliki
jumlah yang sangat besar, tak terhindarkan lagi akan memerlukan Bioinformatika.
Pharmacogenomics
Pharmacogenomics
adalah aplikasi dari pendekatan genomik dan teknologi pada identifikasi dari
target-target obat. Contohnya meliputi menjaring semua genom untuk penerima
yang potensial dengan menggunakan cara Bioinformatika, atau dengan menyelidiki
bentuk pola dari ekspresigen di dalam baik patogen maupun induk selama
terjadinya infeksi, atau maupun dengan memeriksa karakteristik pola-pola
ekspresi yang ditemukan dalam tumor atau contoh daripasien untuk kepentingan
diagnosa (kemungkinan untuk mengejar target potensial terapi kanker).
Pharmacogenetics
Tiap
individu mempunyai respon yang berbeda-beda terhadap berbagai pengaruh obat;
sebagian ada yang positif, sebagian ada yang sedikit perubahan yang tampak pada
kondisimereka dan ada juga yang mendapatkan efek samping atau reaksi alergi.
Sebagian dari reaksi-reaksi ini diketahui mempunyai dasar genetik.
Pharmacogenetics adalah bagian dari pharmacogenomics yang menggunakan metode
genomik/Bioinformatika untuk mengidentifikasihubungan-hubungan genomik,
contohnya SNP (Single Nucleotide Polymorphisms), karakteristik dari profil
respons pasien tertentu dan menggunakan informasi-informasi tersebut untuk
memberitahu administrasi dan pengembangan terapi pengobatan
Cloud Computing: Pengertian, Jenis, Cara Kerja, Manfaat, dll
Cloud
Computing saat ini telah berkembang dengan pesat, banyak perusahaan dari
berbagai bentuk dan ukuran telah beradaptasi dengan teknologi baru ini. Pakar
industri percaya bahwa tren ini akan terus tumbuh dan berkembang lebih jauh
lagi dalam beberapa tahun mendatang.
Saat ini,
Anda mungkin menggunakan teknologi cloud computing, bahkan jika Anda tidak
menyadarinya. Jika Anda menggunakan layanan online untuk mengirim email,
mengedit dokumen, menonton film atau TV, mendengarkan musik, bermain game, atau
menyimpan gambar dan file lainnya, kemungkinan besar cloud computing lah yang
membuat semua layanan online tersebut berjalan.
Layana
cloud computing pertama baru saja berusia satu dekade, tapi berbagai organisasi
sudah menggunakan teknologi ini dengan berbagai macam alasan. Berikut beberapa
hal yang bisa Anda lakukan dengan cloud:
- Membuat Aplikasi dan Layanan baru
- Store, back up, dan recover data
- website host dan blog
- Streaming audio dan video
- Menyediakan Software sesuai permintaan
- Menganalisis data untuk pola dan membuat
prediksi
Pengertian
Cloud Computing
Cloud
computing adalah komputasi berbasis internet yang menyediakan pengolahan sumber
daya dan data komputer ke komputer dan perangkat lain sesuai permintaan.
Sederhananya, cloud computing adalah penyediaan layanan komputasi server,
storage, database, network, software, analytic (analisis), dan layanan lainnya
melalui Internet (Cloud).
Jenis-Jenis
Cloud Computing
Kebanyakan
layanan cloud computing yang ada terbagi kedalam tiga kategori, yaitu IaaS (infrastructure
as a service), PaaS (platform as a service), dan SaaS (software
as a service). Untuk memahami perbedaan diantara ketiganya, jejak waktu akan
menjelaskannya satu per satu.
1. IaaS
(Infrastructure as a Service)
IaaS
merupakan jenis layanan cloud computing yang paling dasar. Dengan IaaS, Anda
dapat menyewa infrastruktur IT dari perusahaan penyedia cloud secara pay-as-you-go (bayar
sesuai yang anda pakai).
Adapun
infrastruktur IT yang dapat disewa diantaranya server, virtual machine (VM),
storage, network, dan operating system.
2. PaaS
(Platform as a Service)
PaaS
mengacu pada layanan cloud computing yang menyediakan suatu lingkungan
berdasarkan permintaan pengguna untuk mengembangkan, menguji, memberikan, dan
mengelola aplikasi perangkat lunak.
PaaS
dirancang untuk memudahkan pengembang (developer) untuk membuat web atau
aplikasi mobile dengan cepat, tanpa perlu khawatir dengan pengaturan atau
pengelolaan infrastruktur yang mendasari server, storage, jaringan, dan
database yang diperlukan untuk pengembangan perangkat lunak.
3. SaaS
(Software as a Service)
SaaS
adalah metode untuk menyediakan aplikasi perangkat lunak melalui internet,
berdasarkan permintaan dan biasanya secara berlangganan. Dengan SaaS, penyedia
cloud menyimpan dan mengelola aplikasi perangkat lunak dan infrastruktur dasar,
dan menangani pemeliharaan apapun seperti upgrade perangkat lunak atau patching
keamanan.
Para
pengguna terhubung ke aplikasi melalui Internet, biasanya dengan web browser
yang ada di ponsel, tablet, atau PC.
Jenis
Penyebaran Cloud Computing
Tidak
semua Cloud sama. Ada tiga cara yang berbeda untuk menggunakan sumber daya
Cloud Computing, yaitu public cloud, private cloud, dan hybrid cloud.
1. Public
Cloud
Public
cloud dimiliki dan dioperasikan oleh penyedia layanan cloud pihak ketiga, yang
memberikan sumber daya komputasi mereka seperti server dan storage melalui
Internet. Contoh dari public cloud adalah Microsoft Azure. Dengan public cloud,
semua perangkat keras, perangkat lunak, dan infrastruktur pendukung lainnya
dimiliki dan dikelola oleh penyedia cloud. Anda mengakses layanan ini dan
mengelola akun Anda menggunakan web browser.
2.
Private Cloud
Private
Cloud mengacu pada sumber daya komputasi yang digunakan secara eksklusif oleh
satu bisnis atau organisasi. Private cloud dapat secara fisik terletak di
tempat data center milik perusahaan. Beberapa perusahaan juga membayar penyedia
layanan pihak ketiga untuk host private cloud mereka. private cloud adalah
salah satu yang layanan dan infrastruktur-nya dikelola di jaringan pribadi.
3. Hybrid
Cloud
Hybrid
cloud adalah kombinasi dari public cloud dan private cloud, terikat bersama
oleh teknologi yang memungkinkan data dan aplikasi untuk dibagi diantara
keduanya. Dengan memungkinkan data dan aplikasi untuk bergerak di antara
private dan public cloud, hybrid cloud memberikan perusahaan fleksibilitas dan
opsi penerapan yang lebih besar.
Cara
Kerja Cloud Computing
Layana
cloud computing memiliki beberapa perbedaan dalam bekerja, tergantung dari
penyedia layanan cloud computing itu sendiri. Tetapi banyak penyedia layanan
yang menyediakan dashboard berbasis browser friendly yang membuat para
profesional IT dan developer lebih mudah dalam memesan sumber daya dan
mengelola akun mereka.
Beberapa
layanan cloud computing juga dirancang untuk bekerja dengan REST API dan
command-line interface (CLI), sehingga memberikan para pengembang banyak
pilihan.
Manfaat
Cloud Computing
Cloud
computing merupaka perubahan besar dari cara tradisional sebuah bisnis berpikir
tentang sumber daya IT. Ada apa dengan cloud computing? Mengapa cloud computing
begitu populer? Berikut 6 alasan umum sebuah organisasi atau perusahaan beralih
ke layanan cloud computing.
1. Biaya
Cloud
computing menghapus biaya untuk pembelian perangkat keras dan perangkat lunak,
biaya pemasangan dan pemeliharaan server (data center), biaya listrik untuk
daya dan pendinginan server, dan biaya para ahli IT untuk mengelolah
infrastruktur.
2.
Kecepatan
Kebanyakan
layanan cloud computing yang ada bersifat self service (pelanggan
memilih sendiri layanan yang mereka butuhkan dan membayar sesuai layanan yang
dipilih), sehingga bahkan sumber daya komputasi dalam jumlah besar dapat
ditetapkan hanya dalam beberapa menit (biasanya hanya dengan beberapa klik) dan
memberi bisnis banyak fleksibilitas.
3. Skala
Global
Manfaat
dari layanan cloud computing mencakup kemampuan untuk menimbang secara elastis.
Dalam bahasa cloud, berarti memberi jumlah sumber daya IT yang tepat (misalnya,
banyak sedikitnya daya komputasi, storage dan bandwidth), dan dari lokasi
geografis yang tepat.
4.
Produktifitas
Di lokasi
data center biasanya memerlukan banyak “racking dan stacking”. Misalnya
mengatur hardware, software patching, dan tugas-tugas manajemen IT lainnya yang
membutuhkan waktu. Cloud computing menghilangkan kebutuhan untuk tugas-tugas
ini, sehingga tim IT dapat meluangkan waktu lebih banyak pada pencapaian tujuan
bisnis yang lebih penting.
5.
Performa
Layanan
cloud computing terbesar berjalan pada jaringan internasional data center yang
aman, yang secara teratur di-upgrade ke hardware komputer generasi terbaru yang
lebih cepat dan efisien. Dengan demikian, cloud computing menawarkan beberapa
keuntungan yang lebih dari data center perusahaan tunggal.
6.
Keandalan
Cloud
computing membuat backup data, pemulihan data yang rusak, kelangsungan bisnis
lebih mudah dan lebih murah, karena data dapat ditampilkan di beberapa situs
sekaligus pada jaringan penyedia cloud.
Sumber :