Selasa, 11 Oktober 2016

Digital Televison



Distribusi Televisi
       
        Distribusi televisi adalah proses produksi/penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk audio-visual yang berisi program (acara TV), diproduksi atau disiarkan oleh sekelompok orang dengan profesi tertentu, dilaksanakan secara profesional berdasarkan kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media TV dan ditujukan kepada pemirsa.

          Selain itu Perkembangan media digital digerakkan oleh tersedianya teknologi
baru di dalam penciptaan dan penyebaran isi (content) media. Di samping itu,pengembangan dan distribusi isi media digital juga didorong oleh keinginan untuk melakukan inovasi dan ekspresi kreatif; serta keinginan untuk mengeksploitasi peluang bisnis baru.

          Di sisi lain, muncul distribusi baru terhadap industri media dari pihak khalayak,yang menghendaki informasi yang semakin spesifik (sesuai kebutuhan) dalam isinya dan luwes dalam cara dan waktu untuk mengaksesnya. Beberapa
CEO perusahaan telekomunikasi mengunakan istilah “Anything, anytime, anywhere” untuk menggambarkan tuntutan konsumen ini (Negroponte,1995:174).

          Dengan media digital, terbuka kemungkinan untuk men-distribusikan informasi tentang sebuah produk kepada konsumen yang benar-benar membutuhkan/menginginkan/menggunakan jenis produk tersebut.

Ada 3 faktor yang menjadi pendorong bagi organisasi-organisasi media
tradisional untuk mengembangkan media digital: (1) penghematan biaya untuk menyimpan dan mendistribusikan data dan informasi; (2) pemberian nilai tambah (kualitas dan kuantitas) pada isi media tradisional; dan (3) kemungkinan untuk bergeser dari sistem distribusi massal kepada sistem distribusi yang semakin berfokus kepada kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai individu (Flew, 2002:98-99).
         
          Selain itu Model distribusi informasi dimiliki oleh elit media kepada massa tidak lagi menjadi satu-satunya model komunikasi, sebab sekarang setiap orang (yang memiliki akses Internet) berpotensi untuk menyiarkan pengamatan atau pendapatnya sendiri ke seluruh dunia (Hauben dan Hauben,1997).

          Di satu sisi, teknologi digital membuka kemungkinan untuk menghasilkan
isi media yang lebih berkualitas, baik dari segi kualitas “fisik” dan isi, maupun kuantitasnya. Di sisi lain, informasi digital yang begitu mudah untuk dimanipulasi, diedit, dan direkayasa, membuka kemungkinan untuk melakukan kebohongan publik, baik dalam hal penjiplakan maupun dalam hal pemalsuan informasi. Di satu sisi, teknologi digital yang semakin terjangkau harganya memungkinkan bagi setiap orang untuk memiliki akses yang semakin luas kepada informasi, baik untuk menerima maupun untuk menyebarkan informasi. Di sisi yang lain, ada bahaya ketergantungan kepada teknologi—yang pada gilirannya bisa membuat orang terikat (kepada hardware maupun software tertentu), dan tidak lagi merdeka.


Seperti dua sisi dari satu mata uang, segi positif dan negatif dari perkembangan teknologi media harus dibicarakan, sehingga teknologi itu bisa dipahami secara komperehensif, tidak hanya sebagai obyek fisik atau alat, namun juga sebagai isi (yang ditentukan oleh cara peng-gunaannya), dan sebagai sistem pengetahuan dan makna sosial.

DAFTAR PUSTAKA
Share:

1 komentar:

  1. Link jurnal yang berada di daftar pustaka tidak bisa saya unduh, karena link tersebut adalah link valid akun dropbox Anda, bukan link share suatu file yang ingin disharing dengan pihak lain.
    -NH-

    BalasHapus