Distribusi
Televisi
Distribusi televisi adalah proses produksi/penyiaran yang menghasilkan materi berbentuk
audio-visual yang berisi program (acara TV), diproduksi atau disiarkan oleh
sekelompok orang dengan profesi tertentu, dilaksanakan secara profesional
berdasarkan kaidah pertelevisian untuk disiarkan melalui media TV dan ditujukan
kepada pemirsa.
Selain itu Perkembangan media digital
digerakkan oleh tersedianya teknologi
baru
di dalam penciptaan dan penyebaran isi (content)
media. Di samping itu,pengembangan dan distribusi
isi media digital juga didorong oleh keinginan untuk melakukan inovasi dan
ekspresi kreatif; serta keinginan untuk mengeksploitasi peluang bisnis baru.
Di sisi lain, muncul distribusi baru
terhadap industri media dari pihak khalayak,yang menghendaki informasi yang
semakin spesifik (sesuai kebutuhan) dalam isinya dan luwes dalam cara dan waktu
untuk mengaksesnya. Beberapa
CEO
perusahaan telekomunikasi mengunakan istilah “Anything, anytime, anywhere”
untuk menggambarkan tuntutan konsumen ini (Negroponte,1995:174).
Dengan media digital, terbuka kemungkinan
untuk men-distribusikan informasi tentang sebuah produk kepada konsumen yang
benar-benar membutuhkan/menginginkan/menggunakan jenis produk tersebut.
Ada 3 faktor yang menjadi pendorong bagi
organisasi-organisasi media
tradisional
untuk mengembangkan media digital: (1) penghematan biaya untuk menyimpan dan
mendistribusikan data dan informasi; (2) pemberian nilai tambah (kualitas dan
kuantitas) pada isi media tradisional; dan (3) kemungkinan untuk bergeser dari
sistem distribusi massal kepada sistem distribusi yang semakin berfokus kepada
kebutuhan dan keinginan konsumen sebagai individu (Flew, 2002:98-99).
Selain itu Model distribusi informasi dimiliki
oleh elit media kepada massa tidak lagi menjadi satu-satunya model komunikasi,
sebab sekarang setiap orang (yang memiliki akses Internet) berpotensi untuk
menyiarkan pengamatan atau pendapatnya sendiri ke seluruh dunia (Hauben dan
Hauben,1997).
Di satu sisi, teknologi digital
membuka kemungkinan untuk menghasilkan
isi
media yang lebih berkualitas, baik dari segi kualitas “fisik” dan isi, maupun
kuantitasnya. Di sisi lain, informasi digital yang begitu mudah untuk
dimanipulasi, diedit, dan direkayasa, membuka kemungkinan untuk melakukan
kebohongan publik, baik dalam hal penjiplakan maupun dalam hal pemalsuan
informasi. Di satu sisi, teknologi digital yang semakin terjangkau harganya
memungkinkan bagi setiap orang untuk memiliki akses yang semakin luas kepada
informasi, baik untuk menerima maupun untuk menyebarkan informasi. Di sisi yang
lain, ada bahaya ketergantungan kepada teknologi—yang pada gilirannya bisa
membuat orang terikat (kepada hardware
maupun software tertentu),
dan tidak lagi merdeka.
Seperti dua sisi dari satu mata uang, segi positif dan
negatif dari perkembangan teknologi media harus dibicarakan, sehingga teknologi
itu bisa dipahami secara komperehensif, tidak hanya sebagai obyek fisik atau alat,
namun juga sebagai isi (yang ditentukan oleh cara peng-gunaannya), dan sebagai
sistem pengetahuan dan makna sosial.
DAFTAR PUSTAKA
Link jurnal yang berada di daftar pustaka tidak bisa saya unduh, karena link tersebut adalah link valid akun dropbox Anda, bukan link share suatu file yang ingin disharing dengan pihak lain.
BalasHapus-NH-